Pregled posta

Adresa bloga: https://blog.dnevnik.hr/century21

Marketing

Bank mandiri bank indonesia, mengklaim semakin produktif

Bank mandiri bank indonesia, mengklaim semakin produktif Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri sama-sama mengklaim telah salurkan sekitar 70 persen kredit ke sektor produktif.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja optimis, rasio kredit produktif BCA akan terus meningkat. Termasuk ke sektor produktif.

"Kita untuk kredit produktif ya harus. Sekarang kita kredit produktif lebih dari 60 persen. Sekarang ini sudah 70 persen produktif," kata Jahja di Jakarta akhir pekan ini.

Bank mandiri pemberi sindikasi terbesar Jahja mengaku, porsi kredit produktif yang terus meningkat diarahkan untuk kegiatan investasi di pabrik-pabrik, juga untuk modal kerja.

"Itu kan semuanya tujuannya untuk meningkatkan bisnis usaha. Kredit jangka panjang, financing, dan modal kerja itu kan produktif semua," kata Jahja.

Sementara untuk kredit konsumtif, Jahja menyebut hanya 20 persen dari total kredit yang disalurkan BCA tersalur ke sektor yang sifatnya konsumtif. Kredit yang masuk dalam kategori konsumtif diantaranya kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Jahja menilai tidak semua nasabah KPR dan KKB memanfaatkan fasilitas kredit tersebut untuk kebutuhan konsumtif semata. "Yang murni konsumtif itu kalau barang impor langsung dipakai buat konsumsi mewah. KPR dan KKB menurut saya bukan konsumsi murni," ungkap Jahja.

Konsumen yang memanfaatkan fasilitas KPR dan KKB BCA mayoritas karena kebutuhan. Dalam pandangannya, kredit yang sifatnya konsumtif adalah kredit KPR maupun KKB yang tidak lagi mengutamakan faktor kebutuhan, semisal kendaraan mewah dan kartu kredit.

Senada dengan BCA, Bank Mandiri juga mengklaim porsi kredit ke sektor produktif telah mencapai lebih dari 70 persen.

"Kita lebih dari 70 persen kreditnya untuk produktif. Ini bagian dari strategi kita untuk mendorong produktif," kata Direktu Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini di tempat yang sama.

Zulkifli menyebutkan, Bank Mandiri mengalokasikan porsi kredit konsumsi hanya 25-30 persen saja. Rasio kredit tersebut, kata dia. telah sejalan dengan target pertumbuhan kredit perseroan.

Tahun ini, lanjut Zulkifli, pertumbuhan kredit bank pelat merah ini secara keseluruhan diharapkan bisa mencapai kisaran 20 persen hingga 22 persen.

"Kredit kita kan diharapkan bisa tumbuh 20-22 persen. Nah itu terutama ke sektor produktif," kata Zulkifli.

Sementara, berdasarkan tinjauan Bank Indonesia terhadap rencana bisnis bank (RBB) tahun 2013, perbankan secara keseluruhan membidik pertumbuhan kredit sebesar 23,1 persen atau lebih rendah dari tahun 2012 yang sebesar 24 persen.

"Angka-angka sementara, karena ini harus kami diskusikan, disesuaikan dengan kemampuan dan persiapan mereka (perbankan). Mereka (perbankan) merencanakan secara total 23,1 persen tahun ini. Dengan komposisi rupiah nya 23,8 persen, dan valas 19 persen," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah. Link " Menjadi  Bank Terbaik di Indonesia

Post je objavljen 17.01.2013. u 04:25 sati.